Minggu, 13 November 2016

Tugas Kebudayaan Khas Daerah Jawa Timur

Macam-macam Kebudayaan di Provinsi Jawa Timur

Banyak hal menarik dari seni dan kebudayaan yang terdapat di propinsi Jawa Timur. Banyak kesenian khas yang menjadi ciri khas dari budaya yang terdapat di daerah Jawa Timur. Propinsi yang ada di bagian timur pulau jawa ini mempunyai banyak keunikan, diantaranya adalah kebudayaan dan adat istiadat dari di Jawa Timur. Namun banyak di antaran kebudayaan Jawa Timur menerima pengaruh dari propinsi Jawa Tengah. Contohnya adanya kawasan yang dikenal sebagai Mataraman. Hal ini menunjukkan bahwa di daerah kawasan itu dulunya adalah daerah kekuasaan dari Kesultanan Mataram. Daerah itu terdapat di eks-Karesidenan Madiun (Madiun, Ngawi, Magetan, Ponorogo, Pacitan), eks-Karesidenan Kediri (Kediri, Tulungagung, Blitar, Trenggalek) dan sebagian Bojonegoro.

Jawa Timur mempunyai sejumlah kesenian khas. Ludruk adalah salah satu kesenian Jawa Timuran yang cukup terkenal, yakni seni panggung yang biasanya seluruh pemainnya adalah laki-laki. Berbeda dengan ketoprak yang menceritakan kehidupan istana, ludruk menceritakan kehidupan sehari-hari rakyat jelata, yang seringkali dibumbui dengan humor dan kritik sosial, dan biasanya dibuka dengan Tari Remo dan parikan. Saat ini kelompok ludruk tradisional dapat dijumpai di daerah Surabaya, Mojokerto, dan Jombang; walaupun keberadaannya semakin dikalahkan dengan modernisasi.


Reog yang sempat diklaim sebagai tarian dari Malaysia adalah kesenian khas Ponorogo yang telah dipatenkan sejak tahun 2001, reog kini juga menjadi ikon kesenian Jawa Timur. Pementasan reog disertai dengan jaran kepang (kuda lumping) yang disertai unsur-unsur gaib. Seni terkenal Jawa Timur lainnya antara lain wayang kulit purwa gaya Jawa Timuran, topeng dalang di Madura, dan besutan. Di daerah Mataraman, kesenian Jawa Tengahan seperti ketoprak dan wayang kulit cukup populer. Legenda terkenal dari Jawa Timur antara lain Damarwulan dan Angling Darma.


Terdapat pula kebudayaan semacam barong sai di Jawa Timur. Kesenian itu ada di dua kabupaten yaitu, Bondowoso dan Jember. Singo Wulung adalah kebudayaan khas Bondowoso. Sedangkan Jember mempunyai macan kadhuk. Kedua kesenian itu sudah jarang ditemui.

Kebudayaan dan adat istiadat Suku Jawa di Jawa Timur bagian barat menerima banyak pengaruh dari Jawa Tengahan, sehingga kawasan ini dikenal sebagai Mataraman; menunjukkan bahwa kawasan itu dulunya adalah daerah kekuasaan Kesultanan Mataram. Daerah itu meliputi eks-Karesidenan Madiun (Madiun, Ngawi, Magetan, Ponorogo, Pacitan), eks-Karesidenan Kediri (Kediri, Tulungagung, Blitar, Trenggalek) dan sebagian Bojonegoro. Seperti halnya di Jawa Tengah, wayang kulit dan ketoprak cukup populer di kawasan ini.


Kawasan pesisir barat Jawa Timur banyak dipengaruhi oleh kebudayaan Islam. Kawasan ini mencakup wilayah Tuban, Lamongan, dan Gresik. Dahulu pesisir utara Jawa Timur adalah daerah masuknya dan pusat perkembangan agama Islam. Lima dari sembilan anggota walisongo dimakamkan di kawasan ini. Di kawasan eks-Karesidenan Surabaya (termasuk Sidoarjo, Mojokerto, dan Jombang) dan Malang, mempunyai sedikit pengaruh budaya Mataraman, mengingat kawasan ini cukup jauh dari pusat kebudayaan Jawa: Surakarta dan Yogyakarta.

Adat istiadat di kawasan Tapal Kuda banyak dipengaruhi oleh budaya Madura, mengingat besarnya populasi Suku Madura di kawasan ini. Adat istiadat masyarakat Osing adalah perpaduan budaya Jawa, Madura, dan Bali. Sementara adat istiadat Suku Tengger banyak dipengaruhi oleh budaya Hindu. Masyarakat desa di Jawa Timur, seperti halnya di Jawa Tengah, mempunyai ikatan yang berdasar persahabatan dan teritorial. Berbagai upacara adat yang diselenggarakan antara lain: tingkepan (upacara usia kehamilan tujuh bulan untuk anak pertama), babaran (upacara menjelang lahirnya bayi), sepasaran (upacara setelah bayi berusia lima hari), pitonan (upacara setelah bayi berusia tujuh bulan), sunatan, pacangan.

Penduduk Jawa Timur biasanya menganut perkawinan monogami. Sebelum dilakukan lamaran, pihak laki-laki melaksanakan acara nako'ake (menanyakan apakah si gadis sudah mempunyai calon suami), setelah itu dilakukan peningsetan (lamaran). Upacara perkawinan didahului dengan acara temu atau kepanggih. Masyarakat di pesisir barat: Tuban, Lamongan, Gresik, bahkan Bojonegoro mempunyai kebiasaan lumrah keluarga wanita melamar pria, berbeda dengan lazimnya kebiasaan daerah lain di Indonesia, dimana pihak pria melamar wanita. Dan biasanya pria selanjutnya akan masuk ke dalam keluarga wanita. Untuk mendoakan orang yang telah meninggal, biasanya pihak keluarga melaksanakan kirim donga pada hari ke-1, ke-3, ke-7, ke-40, ke-100, 1 tahun, dan 3 tahun setelah kematian. 

Bentuk bangunan Jawa Timur bagian barat (seperti di Ngawi, Madiun, Magetan, dan Ponorogo) biasanya mirip dengan bentuk bangunan Jawa Tengahan (Surakarta). Bangunan khas Jawa Timur biasanya memiliki bentuk joglo, bentuk limasan (dara gepak), bentuk srontongan (empyak setangkep). Masa kolonialisme Hindia-Belanda juga meninggalkan sejumlah bangunan kuno. Kota-kota di Jawa Timur banyak terdapat bangunan yang didirikan pada era kolonial, terutama di Surabaya dan Malang.

Mayoritas suku Jawa biasanya menganut agama Islam, sebagian kecil lainnya menganut agama Kristen dan Katolik, dan ada pula yang menganut Hindu dan Buddha. Sebagian orang Jawa juga masih memegang teguh kepercayaan Kejawen. Agama Islam sangatlah kuat dalam memberi pengaruh pada Suku Madura. Suku Osing biasanya beragama Islam dan Hindu. Sedangkan mayoritas Suku Tengger menganut agama Hindu.

Jawa Timur mempunyai sejumlah kesenian khas. Ludruk adalah salah satu kesenian Jawa Timuran yang cukup terkenal, yakni seni panggung yang biasanya seluruh pemainnya adalah laki-laki. Berbeda dengan ketoprak yang menceritakan kehidupan istana, ludruk menceritakan kehidupan sehari-hari rakyat jelata, yang seringkali dibumbui dengan humor dan kritik sosial, dan biasanya dibuka dengan Tari Remo dan parikan. Saat ini kelompok ludruk tradisional dapat dijumpai di daerah Surabaya, Mojokerto, dan Jombang; walaupun keberadaannya semakin dikalahkan dengan modernisasi. 


Seni tari tradisional di Jawa Timur biasanya dapat diklasifikasikan dalam gaya Jawa Tengahan, gaya Jawa Timuran, tarian Jawa gaya Osing, dan trian gaya Madura. Seni tari klasik antara lain tari gambyong, tari srimpi, tari bondan, dan kelana.


Berikut ini adalah berbagai kebidayaan yang terdapat di Provinsi Jawa Timur.

1. Seni Tari

Tari Remong, sebuah tarian dari Surabaya yang melambangkan jiwa, kepahlawanan. Ditarikan pada waktu menyambut para tamu. Reog Ponorogo, adalah tari daerah Jawa Timur yang menunjukkan keperkasaan, kejantanan dan kegagahan.

2. Musik

Musik tradisional Jawa Timur nyaris sama dengan musik gamelan Jawa Tengah seperti Macam laras (tangga nada) yang digunakan yaitu gamelan berlaras pelog dan berlaras slendro. Nama-nama gamelan yang ada misalnya ; gamelan kodok ngorek, gamelan munggang, gamelan sekaten, dan gamelan gede.

Kini gamelan dipergunakan untuk mengiringimacam  acara, seperti; mengiringi pagelaran wayang kulit, wayang orang, ketoprak, tari-tarian, upacara sekaten, perkawinan, khitanan, keagaman, dan bahkan kenegaraan.Di Madura musik gamelan yang ada disebut Gamelan Sandur.

3. Rumah adat

Bentuk bangunan Jawa Timur bagian barat (seperti di Ngawi, Madiun, Magetan, dan Ponorogo) biasanya mirip dengan bentuk bangunan Jawa Tengahan (Surakarta). Bangunan khas Jawa Timur biasanya memiliki bentuk joglo , bentuk limasan (dara gepak), bentuk srontongan (empyak setangkep). Masa kolonialisme Hindia-Belanda juga meninggalkansejumlah bangunan kuno. Kota-kota di Jawa Timur banyak terdapat bangunan yang didirikan pada era kolonial, terutama di Surabaya dan Malang.

4. Pakaian adat

Pakaian adat jawa timur ini disebut mantenan. pakaian ini sering digunakan saat perkawinan d masyarakat magetan jawa timur. Pada Pakaian adat Jawa Timur mencerminkan ketegasan dan kesederhanaan kebudayaan Jawa Timur. Selain itu yang membedakan pakain adat Jawa Timur dengan Jawa Tengah adalah penutup kepala yang dipakai atau Odheng. Arloji rantai danf sebum dhungket atau tongkat.

Pakaian adat Jawa Timur biasa disebut dengan Mantenan. Karena biasanya dipakai pada saat acara perkawinan oleh masyarakat jawa Timur. Selain busana Mantenan, pakaian khas Madura juga termasuk pakain adat Jawa Timur. Pakaian khas Madura biasa disebut pesa’an. Pakaian ini terkesan sederhana sebab hanya berupa kaos bergaris merah putih dan celana longgar. Untuk wanita biasa menggunakan kebaya.

Ciri khas dari kebaya adalah penggunaan kutang polos dengan warna cerah yang mencolok. Sehingga keindahan tubuh si pemakai akan terlihat jelas. Hal ini adalah nilai budaya Madura yang sangat menghargai keindahan tubuh. Bukan sebagai sarana pornografi. Warna – warna yang mencolok dan kuat yang dipakai dalam busana Madura mennjukan karakter orang Madura yang tidak pernah ragu – ragu, berani, terbuka dan terus terang. Sedangkan untuk para bangsawan menggunakan jas tutup polos dengan kain panjang. Lengkap dengan odeng yang menunjukan derajat kebangsawanan seseorang.

5. Kerajinan tangan

Macam-macam produk unggulan kerajinan anyaman bambu berupa : caping, topi, baki, kap lampu, tempat tissue, tempat buah, tempat koran serta macam-macam souvenir dari bambu lainnya. Sentra industri ini terletak di Desa Ringinagung +- 1,5 arah barat dayakota  Magetan.

6. Perkawinan

Penduduk Jawa Timur biasanya menganut perkawinan monogami. Sebelum dilakukan lamaran, pihak laki-laki melaksanakan acara nako'ake (menanyakan apakah si gadis sudah mempunyai calon suami), setelah itu dilakukan peningsetan (lamaran). Upacara perkawinan didahului dengan acara temu atau kepanggih. Untuk mendoakan orang yang telah meninggal, biasanya pihak keluarga melaksanakan kirim donga pada hari ke-1, ke-3, ke-7, ke-40, ke-100, 1 tahun, dan 3 tahun setelah kematian.

7. Festival Bandeng

Festival Bandeng selalu digelar setiap tahun. Namun, ada yang berbeda dalam perayaan tahun ini. Kegiatan itu tidak dibarengi dengan acara lelang (menjual dengan harga tawar yang paling tinggi) bandeng kawak yang sudah menjadi tradisi masyarakat Sidoarjo.
Kurang biaya dan musibah lumpur Sidorjo menjadi penyebab lelang itu dihilangkan. Walaupun tidak ada lelang, kegiatan itu diharapkan bisa mendorong petani untuk tetap membudidayakan ikan bandeng dengan bobot tidak wajar alias raksasa.

Pemkab Sidoarjo sangat memperhatikan pelestarian bandeng sebab ikan itu adalah ikon utama Kabupaten Sidoarjo. Festival yang juga memiliki tujuan melestarikan budaya tradisional tahunan masyarakat Sidoarjo itu diikuti empat peserta petambak di Kabupaten Sidoarjo. Peserta berlomba menunjukkan hasil tambak berupa bandeng yang paling sehat dan terbaik.

8. Upacara Kasodo

Upacara Yadnya Kasada atau Kasodo ini adalah ritual yang dilakukan setahun sekali untuk menghormati Gunung Brahma (Bromo) yang dianggap suci oleh penduduk suku Tengger.
Upacara ini bertempat di sebuah pura yang berada di bawah kaki Gunung Bromo utara dan dilanjutkan ke puncak gunung Bromo. Upacara ini diadakan pada tengah malam hingga dini hari setiap bulan purnama sekitar tanggal 14 atau 15 di bulan Kasodo (kesepuluh) menurut penanggalan Jawa.

9. Parikan

Ada tiga jenis parikan di dalam ludruk pada saat bedayan (bagian awal permainan ludruk). Ketiga jenis parikan itu adalah lamba (parikan panjang yang berisi pesan), kecrehan (parikan pendek yang kadang-kadang berfungsi menggojlok orang) dan dangdutan (pantun yang bisa berisi kisah-kisah kocak).

10. Ketoprak

Ketoprak (bahasa Jawa kethoprak) adalah sejenis seni pentas yang berasal dari Jawa. Dalam sebuah pentasan ketoprak, sandiwara yang diselingi dengan lagu-lagu Jawa, yang diiringi dengan gamelan disajikan.

Tema cerita dalam sebuah pertunjukan ketoprakmacam -macam. Biasanya diambil dari cerita legenda atau sejarah Jawa. Banyak pula diambil cerita dari luar negeri. Tetapi tema cerita tidak pernah diambil dari repertoar cerita epos (wiracarita): Ramayana dan Mahabharata. Sebab nanti pertunjukkan bukan ketoprak lagi melainkan menjadi pertunjukan wayang orang.

11. Reog Ponorogo

Reog adalah salah satu kesenian budaya yang berasal dari Jawa Timur, khususnyakota  Ponorogo. Tak hanya topeng kepala singa saja yang menjadi perangkat wajib kesenian ini. Tapi juga sosok warok dan gemblak yang menjadi bagian dari kesenian Reog.

Di Indonesia, Reog adalah salah satu budaya daerah yang masih sangat kental dengan hal-hal yang berbau mistik dan ilmu kebatinan. Seni Reog Ponorogo ini terdiri dari 2 sampai 3 tarian pembuka. Tarian pertama biasanya dibawakan oleh 6-8 pria gagah berani dengan pakaian serba hitam, dengan muka dipoles warna merah. Para penari ini menggambarkan sosok singa yang pemberani.

Berikutnya adalah tarian yang dibawakan oleh 6-8 gadis yang menaiki kuda. Pada reog tradisional, penari ini biasanya diperankan oleh penari laki-laki yang berpakaian wanita. Tarian ini dinamakan tari jaran kepang. Eits, tarian ini berbeda dengan tari kuda lumping. Tarian pembukaan lainnya jika ada biasanya berupa tarian oleh anak kecil yang membawakan adegan lucu.

Setelah tarian pembukaan selesai, baru ditampilkan adegan inti yang isinya bergantung kondisi dimana seni reog ditampilkan. Jika berhubungan dengan pernikahan maka yang ditampilkan adalah adegan percintaan. Untuk hajatan khitanan atau sunatan, biasanya cerita pendekar. Adegan terakhir adalah singa barong. Seorang penari memakai topeng berbentuk kepala singa dengan mahkota yang terbuat dari bulu burung merak.

12. Karapan Sapi

Karapan sapi adalah pacuan sapi khas dari Pulau Madura. Dengan menarik sebentuk kereta, dua ekor sapi berlomba dengan diiringi oleh gamelan Madura yang disebut saronen. Pada perlombaan ini, sepasang sapi yang menarik semacam kereta dari kayu (tempat joki berdiri dan mengendalikan pasangan sapi itu) dipacu dalam lomba adu cepat melawan pasangan-pasangan sapi lain.

Jalur pacuan itu biasanya sekitar 100 meter dan lomba pacuan dapat berlangsung sekitar sepuluh sampai lima belas detik. Beberapakota  di Madura menyelenggarakan karapan sapi pada bulan Agustus dan September setiap tahun, dengan pertandingan final pada akhir September atau Oktober dikota  Pamekasan untuk memperebutkan Piala Bergilir Presiden.

13. Ritual Seblang

Ritual Seblang adalah salah satu ritual masyarakat Using yang hanya dapat dijumpai di dua desa dalam lingkungan kecamatan Glagah, Kab.Banyuwangi, yakni desa Bakungan dan desa Olehsari. Seblang atau Sebele ilang (sialnya hilang) Ritual ini dilaksanakan untuk keperluan bersih desa dan tolak bala, agar desa tetap dalam keadaan aman dan tentram.

Penyelenggaraan tari adat Seblang di dua desa itu juga berbeda waktunya, di desa Olehsari diselenggarakan satu minggu setelah Idul Fitri, sedangkan di desa Bakungan yang bersebelahan, diselenggarakan seminggu setelah Idul Adha.

Para penarinya dipilih secara supranatural oleh dukun setempat, dan biasanya penari wajib dipilih dari keturunan penari seblang sebelumnya. Di desa Olehsari, penarinya wajib gadis yang belum akil baliq, sedangkan di Bakungan, penarinya wajib wanita berusia 50 tahun ke atas yang telah mati haid (menopause).

Tari Seblang ini sebenarnya adalah tradisi yang sangat tua, hingga sulit dilacak asal usul dimulainya. Namun, notulen sejarah menunjukkan bahwa Seblang pertama yang diketahui adalah Semi, yang juga menjadi pelopor tari Gandrung wanita pertama (meninggal tahun 1973). Setelah sembuh dari sakitnya, maka nazar ibunya (Mak Midah atau Mak Milah) pun wajib dipenuhi, Semi akhirnya dijadikan seblang dalam usia kanak-kanaknya hingga setelah menginjak remaja mulai menjadi penari Gandrung.

Tari Seblang ini dimulai dengan upacara yang dibuka oleh sang dukun desa atau pawang.. Sang dukun mengasapi sang penari dengan asap dupa sambil membaca mantera. Setelah sang penari kesurupan (taksadarkan diri atau kejiman dalam istilah lokal), Mulailah menari dengan gerakan monoton mata terpejam dan mengikuti irama gendhing yang di mainkan.

Musik pengiring Seblang hanya terdiri dari satu buah kendang, satu buah kempul atau gong dan dua buah saron. Sedangkan di desa Olehsari ditambah dengan biola sebagai penambah efek musikal. Dari segi busana, penari Seblang di Olehsari dan Bakungan mempunyai sedikit perbedaan, khususnya pada bagian omprok atau mahkota.


Menurut pengakuan penari seblang didesa olehsari selama menjadi penari, ia harus menari selama lima jam dalam kondisi tidak sadar. Memakai omprog, kemben dan sewek ia harus menari berkeliling pentas. Memasuki ritual tundik, ia melempar selendang ke arah penonton. Siapa yang menerima selendang itu, ia yang wajib menari bersama di atas pentas. Konon katanya yang memperoleh selendang itu berarti ia mendapakan keberuntungan.

Ia juga mengatakan saat sebelum memakai omprog, dirinya masih keadaan sadar. Namun, apabila sudah bau dupa dan memakai omprog ia terasa didatangi oleh seorang perempuan cantik. Memakai kemben berwarna hijau dan sewek serta memakai selendang yang dibalutkan ke pinggulnya. ’’Setelah itu, saya tidak ingat lagi. Pokoknya seperti orang jalan –jalan tapi tidak sampai - sampai,’’ katanya.
Setelah menari, juga merasa capek. Namun, hal itu tidak ia rasakan. Yang paling penting, menurutnya adalah agar desanya terbebas dari marabahaya.

14. Ritual Seblang Bakungan

Seblang bakungan tujuannya sama yaitu adalah upacara penyucian desa. Upacara ini dilakukan satu malam, seminggu setelah hari raya Idul Adha. Tujuan dari upacara ini adalah menolak balak, yakni dengan mengadakan pertunjukan seblang di malam hari, setelah maghrib. Acara dibuka dengan parade oncor keliling desa (Ider bumi) yang diikuti oleh penduduk desa.

Seblang bakungan ditarikan oleh seorang wanita tua di depan sanggar Seni Bunga Bakung Kelurahan Bakungan Kec.Glagah. Setelah diberi mantra – mantra dia menari dalam keadaan tidak sadar mata terpejam,. Lagu –lagunya atau gending using ada 12 – di antaranya Seblang, Podo nonton, ugo-ugo, kembang Gading dan lainnya. yang menceritakan mengenai kehidupan, karamahan, lingkungan hidup,dsb.

Sebelum melaksanakan upacara, warga Bakungan ziarah ke makam buyut Fitri yang adalah tetua desa dengan membawa ubo rampe. Setelah ziarah, seluruh warga mulai menyiapkan prosesi seblang dengan menyiapkan sesaji mulai ketan sabrang, ketan wingko, tumpeng, kinangan, bunga 500 biji, tumpeng takir, boneka dan pecut hingga kelapa sebagai lambang kejujuran.

Pada penari seblang wilayah Bakungan, omprok yang dipakai sangat menyerupai omprok yang dipakai dalam penari Gandrung, hanya saja bahan yang dipakai terbuat dari pelepah pisang dan dihiasi bunga-bunga segar walaupun tidak sebanyak penari seblang di Olehsari. Disamping ada unsur mistik, ritual Seblang ini juga memberikan hiburan untuk para pengunjung atau warga setempat, dimana banyak adegan-adegan lucu yang ditampilkan oleh sang penari seblang ini.

Kegiatan berakhir tengah malam setelah acara"Adol Kembang". Para penonton lalu berebut berbagai bibit tanaman yang dipajang di panggung dan mengambil kiling (baling-baling) yang di pasang di sanggar. barang-barang yang diambil itu dapat di percaya dapat digunakan sebagai perangkat penolak balak.

Sumber Referensi:

  1. http://sma-senibudaya.blogspot.co.id/2015/09/macam-kebudayaan-provinsi-jawa-timur.html  


Tugas membuat sinopsis dan membuat unsur intrinsik suatu karya sastra




1. Judul Film      : 5cm
2. Sutradara        : Rizal Mantovani
3. Produser         : Sunil Soraya
4. Genre             : Drama
5. Pemeran       :  Herjunot Ali, Fedi Nuril, Denny Sumargo, 
                            Raline Shah, Igor Saykoji, Pevita Pearce
6. Tanggal Rilis  : 12 Desember 2012 
7. Bahasa            : Indonesia

Diangkat dari Novel National Bestseller ‘5cm’ karya Donny Dhirgantoro 



Sinopsis\    

 Genima remaja yang telah menjalin persahabatan yang cukup lama, akhirnya pada suatu hari mereka berlima merasa "jenuh" dengan relationship ini, dan akhirnya mereka memutuskan berpisah untuk sementara dan berjanji tidak saling berhubungan dan berkomunikasi satu dengan yang lainnya selama 3 bulan.
     
Namun setelah 3 bulan berpisah, banyak kerinduan yang mereka rasakan. Dalam perpisahan singkat itu, mereka menemukan "sesuatu" yang merubah mereka untuk menjalani hidup lebih baik. Akhirnya mereka putuskan kembali untuk bertemu dan merayakan kembali pertemuan mereka dengan mendaki puncak tertinggi di Pulau Jawa yaitu Gunung Semeru.
      
Perjalanan mereka ke puncak Semeru untuk mengibarkan bendera Merah Putih di puncak tersebut tepat pada tanggal 17 Agustus. Sebuah perjalanan yang membuat kelima pemuda ini semakin mencintai Indonesia. Banyak aral melintang dalam perjalanan mereka menuju puncak.



Resensi


Kisah ini menceritakan persahabatan antara lima pemuda yang bernama Genta yang diperankan Fedi Nuril, Arial (diperankan Denny Sumargo), Zafran(Herjunot Ali), Riani (Raline Shah), dan Ian diperankan oleh Igor "Saykoji". Film ini berdasarkan novel yang berjudul sama karya Donny Dhirgantoro. Resensi ini merupakan sebuah resensi film, jadi tidak dihubungkan dan tidak dibandingkan dengan novelnya. Penilaian yang dilihat dari film.
    
Humor, tingkah laku, dan percakapan yang terjadi bisa dianggap sebagai keseharian yang pernah terjadi di dunia nyata, tetapi tetap ada bagian yang memang tidak pantas terjadi di dunia nyata. Riani yang merupakan perempuan sendiri selalu menjadi bagian yang terlindungi daripada teman-temannya. Mereka berlima semuanya telah lulus masa kuliahnya, tetapi hanya Ian yang belum. Ian terlalu sibuk mengerjakan hal lain seperti bermain game, menonton film yang ‘biru’ dan uniknya selalu suka makan mie. Keunikan perempuan yang paling cantik ini, Riani selalu meminta kuah mie temannya. Arial yang memiliki tubuh atletis, bila kenalan dengan wanita lain, selalu grogi. Zafran memiliki keunikan berbeda pastinya, dia seorang yang puitis, dan menyukai adiknya Arial bernama Dinda. Hubungan mereka berdua selalu datar, hanya hubungan jalan di tempat. Genta, yang merupakan pekerja rajin dalam perusahaan bersama Riani, selalu terdiam bila bertatap-tatapan dengannya, dia menyukai Riani tapi tidak bisa diungkapkan walaupun mereka sudah kenal lama.


          
Pada suatu malam mereka main kerumah Arial, berkumpul ditempat mereka biasa ngobrol dan bersantai ria. Tanpa disangka-sangka Genta mempunyai sebuah gagasan yang bikin mereka merasa sedih sekaligusbimbang. Genta ingin mereka berlima selama tiga bulan tidak boleh bertemu maupun berkomunikasi dengan cara apapun. Selama itu kita harus melakukan kegiatan yang ingin dicapai tanpa berhubungan dengan mereka berlima. Riani merasa dia tidak kuat tanpa mereka semua yang selalu bersama dalam berkegiatan maupun berkomunikasi. Ian setuju, karena dia ingin menyelesaikan skripsinya yang telah lama dia abaikan. Dengan begitu dia bisa fokus akan kegiatanannya dengan menyelesaikan skripsi hingga sidang.

Kerja keras Ian sempat mengalami cobaan, tetapi Ian tetap tidak menyerah dia terus berusaha karena orang tua Ian telah merestui Ian untuk kuliah S2 di Manchester. Ian patah semangat saat dia memberi 300 lembar kuesioner ke salah satu perusahaan. Kuesioner Ian tentang SDM. Tetapi, disini kita bisa liat bahwa putus asanya kita, bila ada orang yang meminta bantuan ke kita, kita harus menolongnya, bukan karena putus asa kita jadi enggan menolong sesama. Ada salah seorang yang bekerja di tempat tersebut, dia ingin meminjam Dongkar ke Ian, tetapi Ian cuek, akhirnya dia meminjamkan dongkar milik Ian, dan kebetulan dia bekerja dalam mengurus SDM. Cocok seperti kuesioner yang Ian teliti.
     
Sementara itu Zafran sibuk menelpon adiknya Arial, namanya Dinda. Zafran selalu menelpon Dinda dengan obrolan yang itu- itu saja. Disini ada scene yang menarik dimana Zafran sedang random chat dengan salah satu akun untuk curhat. Bisa dibilang mirip ‘MIRc’ gitu. Ternyata Zafran bisa dibilang sedang ber-chat dengan Riani, yang scene selanjutnya menuju Riani yang sedang di kantor menunggu hujan reda. Sama yang sedang diobrolkan di chat Zafran. Riani memang sangat sedih akan keputusan tersebut. Dia merindukan sahabt-sahabatnya.
     


Selama satu bulan mereka semua mengalami kegiatan yang tidak biasa. Terutama Arial, pada saat dia sedang nge-gym, dia berhasil kenalan dengan seorang wanita bernama Nindi. Dia berani mengajak Nindi ke villa puncak orang tuanya. Tetapi dengan  sopan mengajak Nindi, tanpa ada hal yang macam - macam. Kisah mereka ternyata terus berjalin hingga mendekati akhir film ini.
     


Tiga bulan lamanya telah berlalu, Genta menghubungi sahabatnya dan memberitahui mereka, selama seminggu, harus setiap hari latihan lari. Untuk mempersiapkan diri. Mereka berkumpul di stasiun kereta untuk keberangkatannya menuju tempat misterius yang Genta janjikan. Mereka semua telah datang, kecuali Ian yang masih dalam perjalanan. Kereta sudah bergerak, Ian pada saat itu baru muncul. Ian akhirnya berhasil naik ke dalam kereta, walaupun kelelalah mengejar kereta yang pada saat itu belum jauh.
     
Rasa penasaran mereka akhirnya terjawab, mereka akan mendaki menuju puncak Jawa tertinggi, di Mahameru. Mereka tidak hanya berlima, Arial mengajak adiknya Dinda. Berenam mereka mempersiapkan diri dari tempat penginapan hingga perjalanan mendaki ke puncak. Keindahan Mahameru dan sekitarnya begitu menakjubkan. Keindahan alam Indonesia yang memang tidak ada duanya di mana pun. Sebagai warga negara Indonesia, patut bersyukur atas apa yang Tuhan berikan, dari alam maupun isinya.
     

Kelucuan pun terjadi saat mereka sudah sampai di tanjakan cinta, dinamakan cinta karena bentuk dari tanjakan itu membentuk simbol ‘cinta’. Jika kita menanjak tanpa melihat kebawah dan memikirkan seorang wanita yang ingin kita miliki, dipercaya keinginannya akan terwujud.  Zafran dan Ian langsung mendahului, bayangannya Zafran ingin berpasangan dengan Dindan dan Ian bersama Happy Salma. Tiba-tiba Genta memanggil mereka berdua dari bawah, otomatis Zafran dan Ian mengengok ke belakang, beberapa saat mereka akhirnya sadar, kekonyolan mereka berdua membuat mereka putus asa akan keinginannya.


Saat menegangkan pun tiba, mereka berlima sudah mencapai kaki Mahameru. Suhu di tempat tersebut sangat dingin, bila tidak banyak bergerak, tubuh bisa kaku kedinginan. Arial yang saat itu tidak kuat lagi, dengan dorongan semangat dari teman-temannya, dia akhirnya bisa melanjutkan mendaki. Kejadian saat mendaki kembali terjadi, runtuhan batu dan kerikil mengenai Dinda dan Ian, Dinda mengalami luka disamping kiri bagian bawah telinga, Ian pingsan karena terbentur runtuhan batu yang lumayan besar sangat keras dihadapannya. Mereka berlima menolong Ian, Genta berusaha membangunkan Ian dengan napas buatannya dan menekan bagian dadanya agar bisa sadar. Zafran yang pada saat itu sangat terpukul karena sahabatnya sudah tiada, dia berteriak memanggil Ian, dan Ian pun sadar dengan kesadaran yang lucu.

Setelah semuanya sadar dan kuat, mereka berhasil mencapai puncak Mahameru, puncak tertinggi di pulau Jawa. Mengibarkan bendera merah putih, melihat matahari terbit 17 Agustus.


Taruh puncak itu di depan kita, dan jangan lepaskan !
Yang kita perlukan adalah kaki yang berjalan lebih jauh, dan tangan yang berbuat lebih banyak
Leher yang akan lebih sering melihat ke atas
Mata yang akan menatap lebih lama dari biasanya
Lapisan tekad yang seribu kali lebih keras dari baja
Hati yang akan bekerja lebih keras
Serta mulut yang akan selalu berdoa
Dan setiap kali impian dan cita-cita muncul, letakkan di depan kening kita,
Jangan menempel, biarkan menggantung 5 cm di depan kening,
Supaya tidak terlepas dari mata kita
Dan yang bisa dilakukan seorang manusia terhadap mimpi dan keyakinannya adalah
Ia hanya tinggal mempercayainya. 

Menurut penilaian saya pribadi dari segi film bukan buku :

o Kelebihan   : Judul film ini sangat unik dan pendek tapi memiliki cerita yang sangat menyentuh. Film yang bisa bikin penontonnya lebih menghargai dan meningkatnya rasa nasionalis bangsa Indonesia.

o Kekurangan : Menampilkan Mahameru dan sekitarnya kurang diekspos secara luas, hanya sebagian yang kita lihat. Ada kecerobohan disalah satu adegan di stasiun kereta, saat Ian mengejar kereta yang sudah bergerak maju, dia mengejar pintu masuk yang sudah ditunggu teman-temannya, tetapi dibelakang ada pintu masuk yang terbuka. Seharusnya bila ingin terlihat lebih baik, Ian bisa langsung lewat pintu masuk yang dibelakangnya. Tetapi mungkin demi keselamatan Ian tidak ingin mengambilresiko bila terjadi kecelakaan karena tidak ada yang menarik Ian masuk. Karena badan Ian gemuk, jadi sulit dikendalikan.


Kesan dari film 5cm adalah Banyak pesan dan moral yang bisa kita ambil dalam film 5cm ini. Tidak ada kata penyesalan untuk menonton film 5cm, karena filmnya memang sangat bagus untuk ditonton :)

 Sumber Referensi : 
  1. http://softskill16.blogspot.co.id/2013/04/sinopsis-dan-resensi-film-5cm.html






Senin, 17 Oktober 2016

Periodesasi Seni Mancanegara dan Nusantara

PERIODESASI SENI RUPA MANCANEGARA


Seiring dengan waktu karya seni rupa terus berkembang mengikuti jaman , berikut  perkembangan seni rupa dimancanegara sesuai urutan jamannya;
a) SENI RUPA ZAMAN PRA SEJARAH/PRE-HISTORY
b) SENI RUPA ZAMAN KLASIK/SEJARAH(HISTORY)
c) SENI RUPA  ZAMAN PERTENGAHAN ( periode agama nasrani )
d) SENI RUPA ZAMAN RENAISSANCE (kelahiran kembali )



1. Seni rupa zaman prasejarah.

Seni rupa dapat dikatakan sebagai bagian dari hasil kebudayaan, dalam hal tertentu karya seni rupa sudah ada sejak manusia mengenal peradaban. Karya karya dimaksud ditemukan pada masyarakat zaman prasejarah dari bukti peninggalannya seperti  kapak, menhir, patung, lukisan pada dinding goa, gerabah
dinamakan zaman prasejarah Menurut para ahli, adalah jaman yang merupakan rangkaian sejarah yang belum ditulis manusia atau zaman yang belum ditemukan  adanya bukti tulisan.
Ciri-ciri umum karya seni rupa  prasejarah antara lain;
a) tercipta bukan untuk keindahan, tapi untuk memenuhi kebutuhan hidup dan kepercayaan
b) karya seni rupa digunakan dalam upacara ritual
c) bentuk karya seni rupa terkesan misteri/penuh rahasia, magic, dan makna lambang
d) anonim
Ciri-ciri khusus pada karya seni rupa jaman prasejarah mancanegara;
tercipta penuh ekspresi, proporsi bentuk tidak sempurna, banyak mengalami distorsi, karya tercipta apa adanya. Tema menceritakan kehidupan perburuan, bercocoktanam, objek  manusia, binatang, (byson/sapi hutan, banteng, rusa,) dan tumbuhan, menggunakan material  bahan sederhana dari alam seperti  batu, tanah liat, pewarna  dari getah tumbuhan yang dicampur minyak binatang untuk  lukisan, teknik  yang digunakan untuk melukis adalah teknik gores/cukil / jiplak  seni rupa 



Ragam peninggalan karya seni rupa prasejarah mancanegara;, antara lain;
a. lukisan  bison pada diding gua altamira di spanyol utara
b.  menhir, dolmen, sacrofagus, patung
c.  seni bangunan cromlech/stonehaange di inggris
d. peralatan rumah tangga
Berikut contoh-contoh gambar hasil karya seni rupa mancanegara;
        







2. 
Zaman klasik/ sejarah.
Di zaman ini lukisan dimaksudkan untuk meniru semirip mungkin bentuk-bentuk yang ada di alam. Hal ini sebagai akibat berkembangnya ilmu pengetahuan dan dimulainya kesadaran bahwa seni lukis mampu berkomunikasi lebih baik daripada kata-kata dalam banyak hal. Selain itu, kemampuan manusia untuk menetap secara sempurna telah memberikan kesadaran pentingnya keindahan di dalam perkembangan peradaban. 
Seni lukis zaman klasik kebanyakan dimaksudkan untuk tujuan:
a) Mistisme (sebagai akibat belum berkembangnya agama) 
b) Propaganda (sebagai contoh grafiti di reruntuhan kota pompeii)



Ciri-ciri seni rupa zaman klasik;
1. Diilhami masa sejarah/jaman kerajaan yang mendambakan keindahan, kemegahan, kesempurnaan
2. Penggambaran serba sempurna termasuk objek manusia (laki-laki bertubuh    atletis, diberi atribut /senjata objek perempuan; sifat) kecantikan, busana penuh    hiasan)
3. Pada karya kriya/bangunan tampak mewah penuh hiasan
4. Proporsi sempurna
Berikut ini contoh karya seni  peninggalan jaman klasik;





3. Zaman pertengahan
Seni rupa Abad Pertengahan adalah kumpulan karya dan konsep seni rupa yang muncul sejak dimulainya abad pertengahan, dengan bersekutunya bangsa-bangsa Germania di bawah Raja Charmelagne hingga dimulainya masa renaisansce.
Karya seni rupa pada zaman ini memiliki ciri khas, yaitu keterikatan atas otoritas gereja yang mendominasi pemerintahan dan struktur sosial masyarakat. Ketaatan kepada gereja adalah mutlak. bahkan tak jarang gereja ikut campur tangan dalam menentukan isi karya yang akan dibuat.
Secara visual, karya seni rupa Abad Pertengahan terlihat datar, dengan pengolahan warna-warna primer dan pose yang agak kaku. Konsep perspektif pada masa ini sangat jarang ditemukan, atau kalau pun ada, hanya berupa pengolahan sederhana dengan banyak distorsi. Selain itu, tidak sulit menemukan material cat emas, emas, batuan berharga, dan gading sebagai bahan utama karya.
Ukuran karya seni rupa pada masa ini kebanyakan besar. Tetapi, tidak seperti pada masa klasik Romawi, ukuran yang besar tidak dimaksudkan untuk hal monumental, tetapi lebih sebagai pengisi ruang arsitektur yang pada masa itu cenderung tinggi dan luas dan sebagai wujud kebesaran Tuhan.



Berikut adalah contoh karya seni zaman pertengahan

      
4. Zaman renaissance
Berawal dari kota Firenze. Setelah kekalahan dari Turki, banyak sekali ilmuwan dan budayawan (termasuk pelukis) yang menyingkir dari Bizantium menuju daerah semenanjung Italia sekarang. Dukungan dari keluarga deMedici yang menguasai kota Firenze terhadap ilmu pengetahuan modern dan seni membuat sinergi keduanya menghasilkan banyak sumbangan terhadap kebudayaan baru Eropa. Seni rupa menemukan jiwa barunya dalam kelahiran kembali seni zaman klasik. Sains di kota ini tidak lagi dianggap sihir, namun sebagai alat baru untuk merebut kembali kekuasaan yang dirampas oleh Turki. Pada akhirnya, pengaruh seni di kota Firenze menyebar ke seluruh Eropa hingga Eropa Timur.

Tokoh yang banyak dikenal dari masa ini adalah: Tomassi,Donatello,Leonardo da VinciMichaelangeloRaphael

Berikut adalah contoh-contoh karya seni zaman renaissance ( kelahiran kembali)
                 



Periodisasi seni rupa nusantara

Sejarah kesenian Indonesia, dalam perkembangan periodisasinya telah mengalami berbagai kemajuan seiiring dengan kompleksnya kebudayaan itu sendiri yang cenderung melesat tajam. Pada dasarnya, kesenian di Indonesia mempunyai lima tahap periodisasi kronologis yang juga mewa
kili tahapan kesenian lain yang tidak termaktup di dalamnya. Sedangkan periodisasi itu adalah:



1. Masa Prasejarah
Pada masa ini dibagi menjadi empat masa; pertama, Zaman Batu Tua (Paleolithic), dalam masa ini peninggalan-peninggalan seni yang paling menonjol adalah alat-alat batu yang dipecah secara kasar, seperti; alat pemotong, penumbuk serta kapak. Kedua, Zaman Batu Pertengahan (Mesolithic), karya seni yang penting di jaman ini adalah; lukisan-lukisan pada dinding-dingding batu terutama di bagian timur dari kepulauan. Ketiga, Zaman Batu Baru/ Akhir (neolithic), peradaban manusia yang telah mengenal pertanian dan kelautan telah melahirkan alat-alat seni yang berupa; gerabah, pembuatan kain dari kayu, pembentukan kayu dan batu yang telah dikembangkan kemudian alat mata panah dari batu, lumpang dan alu, beliung halus, hiasan dari kerang dan biji binatang serta manik-manik.
Pada zaman Megalith peninggalan kebudayaan yang cukup penting adalah; menhir peringatan, tempat duduk nenek moyang, altar di atas diatas bangunan berundak, peti dan sarkofagus serta patung-patung dan figur-figur yang dipahat dari batu-batu monolith besar. Dan yang terakhir Zaman Perunggu, peninggalan kesenian penting yang telah diwariskan adalah; ketrampilan dasar nenek moyang dalam peleburan logam serta pandai dalam lahirnya berbagai pandal logam yang telah mewarnai pada masa ini.



2. Masa Datangnya Agama (India)
Masa yang mulai penuh warna. Mengapa? Karena pada masa in nusantara mulai berani untuk bersentuhan dengan pelbagai dunia asing yang masuk melalui pelabuhan-pelabuhan yang tersebar di tanah air. Semisal dengan adanya asimilasi serta adaptasi kebudayaan India. Perkawinan antar pedagang pendatang dengan peribumi atau warga asli telah melahirkan sebuah kebudayaan maju nan komplek yang mampu berbicara banyak pada masa itu.
Pun juga dengan pertukaran barang-barang mineral dan logam sebagai tanda jasa baik alat pembayaran karena barter masih menjadi opsi mutlak ketika sistem uang belum banyak dikenal oleh khayalak penduduk setempat. Pun juga dengan menjamurnya berbagai patung-patung Budha dalam berbagai dewa-dewa yang diyakini dalam aliran kepercayaan mereka. Pendirian candi-candi kemudian monumen-monumen, batuan artefak.
Dan beragam pakaian serta perhiasan, senjata alat instrumental, musik, tari-tarian serta tingkah laku pendeta. Sedangkan pada bidang seni rupa; bangunan candi pada dinding gerbang pemendian seni.

3. Masa Islam
Keajaan-kerajan Islam yang muncul pertama kai di Sumatra telah memberi aroma lain pada perkembangan seni di nusantara. Namun dalam hal ini perkembangan kesenian yang terjadi di Indonesia lebih terfokus pada kesenian yang terjadi pada masa Islamisasi di Jawa. Kita melihat bagaimana peran yang sangat sentral dari sembilan wali yang telah mencoba mengislamkan penduduk Jawa tak hanya dari segi religi namun juga dalam kesenian. Ini dapat terlihat pada mulai munculnya kesenian gamelan, wayang kulit/ orang dan ketoprak yang tetap digemari hingga sekarang.

4. Masa Orang-orang Eropa
Bangsa-bangsa barat yang mulai merambah nusantara dari Portugis hingga yang terakhir Jepang, telah meletakkan dasar pemikiran keseniannya dalam perangai seni dan kesenian hampir di segala sektor. Semisal Portugis yang hanya singgah dalam beberapa tahun telah mampu dan sukses menularkan tradisi musik keroncong hingga sekarang, meskipun dalam awal penyusupannya hanya difokuskan di wilayah Indonesia bagian timur. Kemudian bangsa Belanda yang mulai menunggangi nusantara juga sngat getol dengan lukisan, puisi, menggambar dan berbagai cinderamata yang diberikan untuk raja-raja yang mau ikut tunduk kepada kebijakan pemerintahan kolonial.

5. Masa Kemerdekaan
Indonesia yang telah merdeka mempunyai hak penuh dalam mengelola keseniannya. Berbagai aliran seni telah lahir dan berkembang pada masa ini. Pelukis-pelukis kenamaan dari Jawa dan Bali telah hadir dan memberi warna segar dalam perkembangan seni di tanah air. Basuku Abdullah, Afandi dalan seantero nama-nama orang besar dalam perkembangan seni di nusantara.
Pun juga denga seni-seni yang lain yang tak kalah hebatnya mulai merambah dalam berbagai sektor. Pertunjukan, drama, opera hingga musik (dangdut) telah menjadi komoditi utama dalam menyerap masa yang begitu getolnya mengkomsumsi aliran musik ini.



Namun tentu saja perkembangan musik ini tidak berhenti hingga ini saja. Seiiring dengan berjalannya waktu perkembangan seni di nusantara tetap akan hadir senafas dengan semakin kompleksnya masyarakat yang begitu butuhnya akan keberadaan seni. Semakain tinggi tingakat pemikiran mereka, maka semakin maju pula keingginan mereka untuk mewujudkan seni yang mandiri, kompleks dan penuh inovasi.


Sumber referensi :

1. http://endangpurwanti98.blogspot.co.id/2013/11/periodesasi-seni-rupa-mancanegara.html

2. http://www.mediabelajarmusik.com/2013/08/periodsasi-seni-rupa-mancanegara-x1.html

3. http://kitamenari.blogspot.co.id/2016/02/periodisasi-seni-rupa-mancanegara.html